Sejumlah Catatan buat Makan Siang dan Susu Gratis

What's Trending

Program makan siang dan susu gratis yang diusung capres Parabowo Subianto dan cawapresnya Gibran Rakabuming Raka jadi perbincangan hangat sepekan ini.

Padahal, rancangan program itu dicetuskannya sudah dari jauh hari, seperti masa kampanye lalu.

Yang jadi sebab program itu kembali jadi sorotan adalah karena program makan siang dan susu gratis yang diwacanakan itu masuk anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2025. Kritik yang muncul adalah karena proses Pemilu bahkan belum usai. Meski paslon nomor urut 2 itu sejauh ini masih unggul perolehan suara versi KPU dan hitung cepat, namun Komisi Pemilihan Umum kan belum mengumumkan presiden terpilih.

Program tersebut diperkirakan menyedot APBN Rp450 triliun dengan pembiayaan di tahun pertama sebesar Rp120 triliun yang menyasar sekitar 82 juta anak dan ibu hamil.

Presiden Joko Widodo membahas rencana kerja pemerintah (RKP) dan kebijakan fiskal 2025 bersama seluruh para menterinya di Istana Negara, Senin lalu. Salah satu yang dibahas adalah rencana mengakomodasi program-program presiden terpilih hasil Pilpres 2024.

Program makan siang dan susu gratis yang diusulkan masuk APBN 2025 turut dibenarkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Program tersebut milik pasangan capres cawapres, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Tapi, Bahlil menampik program makan siang dan susu gratis masuk APBN mendahului KPU. Dia beralasan, pembahasan itu sebatas simulasi.

Lantas, dengan anggaran sebesar itu untuk menangani gizi buruk, apa saja nih catatan ekonom dan ahli gizi terkait program ini?

Kita akan obrolin hal ini bareng News Editor KBR Resky Novianto.

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [e-mail]